Rabu, 22 Januari 2014

cerpen karya kedua



                                                ALAM KESEPIAN

Senja hari itu ketika aku sedang duduk di pinggiran jalan menikmati pemandangan sekitar perkebunan tiba-tiba telpon genggamku berdering. Sebuah pesan singkat datang memainkan gelora segenap perasaanku..”hei aceem..lg ngapain? Di tempat biasa ya... kangen ni. OL yuk! “ aku tersenyum.kalimatmu yang khas mengingatkanku akan keluguanmu. akupun telah menduga seseorang sedang ingin mencurahkan isi hatinya.tanpa berpikir lagi ku turuti maumu.segera ku buka akun sosmedku karna tak sabar ingin bertemu denganmu di sana.
            Di time line kamu sudah memulai dengan canda-canda lucu seperti dulu dan aku masih menyukainya.bahagia rasanya mendapat perlakuan itu darimu.                  “ceeem pa kbr? Baik dong “!.                                                                                                “maksa bgt sh...? ya aku baik kok. Kamu ndiri gmn?”                                                 “maunya kamu gimana? Aku baik apa ngga?”                                                              “ihh.... baik aja deh. Gimana kbr kluargamu di jakarta?”                                               “baik semua kok. Aceeem aku pingin curhat ni.aku lagi hepi bgt akhir akhir ini” “kenapa emang?bagi hepinya ke sini donk..! hihihi”                                                           “@456?”%%%=***.........?”                                                                                                   “I_I”.
            Entah kenapa aku tiba-tiba ingin berhenti di waktu itu saja.dua tahun  kebersamaan kita dan dua tahun pula perpisahan kita. pertama kali kita bertemu kamu adalah hal  tersulit bagiku . kamu datang dengan hati yang lelah.segala curahan yang datang dari hatimu hanyalah rumusan yang rumit yang pada akhirnya menamakan ini semua sebagai  kisah yang sulit.
            Aku ingin berhenti di waktu itu saja.dimana hatimu yang lelah itu bersandar di hatiku lalu kamu merasa nyaman.Hmm dengan polosnya kamu berkata.”kok aku jadi gampang ngeluh ya kalau sama kamu.abis kamu kayak motivator sih.”lalu kamu tersenyum penuh arti. hal itu membuatku ingin menatapmu.aku menatapmu demi mencari tahu  apa yang terjadi di dalam dunia yang bernama hati.letak dunia itu  begitu terpencil.butuh kelapangan dada yang lebih untuk menuju kesana. dan aku begitu takut dengan kenyataannya nanti.namun kepenasaran itu yang membuatku melayang.
            Tiba-tiba saja angin terlibat  dalam setiap gelagat kita.rambut panjangku terurai tertiup olehnya dan itu mengusikmu. Lalu entah dengan sadar atau tidak rambut ini kamu sentuh,belai,dan seolah kau meriasnya. Sungguh aku tidak menyesal waktu itu saat aku secara lancang mencium pipi kananmu.Ah Kenapa matamu mesti terbelalak dulu. Bukankah aku hanya korban pesonamu?.kamu seolah menghindar dengan ucapanmu. Sambil tersenyum.”Ris,.. kenapa kamu cium aku?.” Kenapa?” balasku.setelah pertanyaan terakhir tidak ada lagi pertanyaan berikutnya.karena mengerikan kala ku menduga jawabnya. Apa lagi jika isyarat yang artinya aku tidak berhak.
            Entah lagi. Semuanya berubah menjadi tidak menyenangkan.curhat curhatmu selanjutnya hanya tanda-tanda kepergianmu.setelah semuanya membaik kamu memutuskan untuk kembali ke  jakarta dan kuliah di sana.
Kamu akan kembali ke kehidupanmu yang dulu.aku sadar aku hanya terlalu tersanjung dan tersandung. Ah yang benar saja?
Baiklah, aku hanya mengenangmu. Ris andesva acem(asem)adalah namaku yang kau ubah seenaknya dengan tambahan embel-embel yang katamu adalah panggilan sayang persahabatan. namun semoga itu  berarti.
sekarang kehidupan itu tidak lagi memberatkan hatimu?.artinya kamu akan bahagia Karena segala hal yang pernah menjadi milikmu kini benar benar telah kembali padamu. Begitupun dengan Dia yang kau sebut cinta pertama tentu dengan mudah saja ia berdamai oleh maaf  meski pernah melukaimu.
            Baiklah, aku hanya mengenangmu. Ananda darta jaya adalah namamu. Benar-benar namamu.tak ku ubah sedikitpun. Karena telah melekat begitu saja di ingatanku. Namun itu berarti.  
            Tahukah kamu?.kini aku berada di alam yang kunamakan kesepian. Hah, entah rasanya?
Kirimanmu selanjutnya adalah berita bahagia. Untuk siapa?. Maaf. Jujur ku akui itu bukan untukku.
“aceem aku sudah maafkan Dia sepenuh hati.sekarang kami berjanji untuk saling percaya .bukankah kamu bilang kepercayaan itu modal kebahagiaan?”.
 “iya. Itu benar. Ku ucapkan selamat berbahagia”.
Ku log out dengan tidak berdaya. Air mata memalukanku. Aku bersedia menghilang darimu untuk kebahagiaanmu.



Pecangakan 16 Desember 2013. Singgih pradipa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar