ALAM KESEPIAN
Senja
hari itu ketika aku sedang duduk di pinggiran jalan menikmati pemandangan
sekitar perkebunan tiba-tiba telpon genggamku berdering. Sebuah pesan singkat
datang memainkan gelora segenap perasaanku..”hei aceem..lg ngapain? Di tempat biasa
ya... kangen ni. OL yuk! “ aku tersenyum.kalimatmu yang khas mengingatkanku
akan keluguanmu. akupun telah menduga seseorang sedang ingin mencurahkan isi
hatinya.tanpa berpikir lagi ku turuti maumu.segera ku buka akun sosmedku karna
tak sabar ingin bertemu denganmu di sana.
Di time line kamu sudah memulai dengan canda-canda lucu
seperti dulu dan aku masih menyukainya.bahagia rasanya mendapat perlakuan itu
darimu. “ceeem pa kbr?
Baik dong “!. “maksa
bgt sh...? ya aku baik kok. Kamu ndiri gmn?” “maunya
kamu gimana? Aku baik apa ngga?” “ihh.... baik aja deh.
Gimana kbr kluargamu di jakarta?” “baik
semua kok. Aceeem aku pingin curhat ni.aku lagi hepi bgt akhir akhir ini” “kenapa emang?bagi hepinya ke sini donk..!
hihihi” “@456?”%%%=***.........?” “I_I”.
Entah kenapa aku tiba-tiba ingin berhenti di waktu itu
saja.dua tahun kebersamaan kita dan dua
tahun pula perpisahan kita. pertama kali kita bertemu kamu adalah hal tersulit bagiku . kamu datang dengan hati
yang lelah.segala curahan yang datang dari hatimu hanyalah rumusan yang rumit
yang pada akhirnya menamakan ini semua sebagai
kisah yang sulit.
Aku ingin berhenti di waktu itu saja.dimana hatimu yang
lelah itu bersandar di hatiku lalu kamu merasa nyaman.Hmm dengan polosnya kamu
berkata.”kok aku jadi gampang ngeluh ya kalau sama kamu.abis kamu kayak
motivator sih.”lalu kamu tersenyum penuh arti. hal itu membuatku ingin
menatapmu.aku menatapmu demi mencari tahu
apa yang terjadi di dalam dunia yang bernama hati.letak dunia itu begitu terpencil.butuh kelapangan dada yang
lebih untuk menuju kesana. dan aku begitu takut dengan kenyataannya nanti.namun
kepenasaran itu yang membuatku melayang.
Tiba-tiba saja angin terlibat dalam setiap gelagat kita.rambut panjangku terurai
tertiup olehnya dan itu mengusikmu. Lalu entah dengan sadar atau tidak rambut
ini kamu sentuh,belai,dan seolah kau meriasnya. Sungguh aku tidak menyesal
waktu itu saat aku secara lancang mencium pipi kananmu.Ah Kenapa matamu mesti
terbelalak dulu. Bukankah aku hanya korban pesonamu?.kamu seolah menghindar
dengan ucapanmu. Sambil tersenyum.”Ris,.. kenapa kamu cium aku?.” Kenapa?”
balasku.setelah pertanyaan terakhir tidak ada lagi pertanyaan berikutnya.karena
mengerikan kala ku menduga jawabnya. Apa lagi jika isyarat yang artinya aku
tidak berhak.
Entah lagi. Semuanya berubah menjadi tidak menyenangkan.curhat
curhatmu selanjutnya hanya tanda-tanda kepergianmu.setelah semuanya membaik
kamu memutuskan untuk kembali ke jakarta
dan kuliah di sana.
Kamu
akan kembali ke kehidupanmu yang dulu.aku sadar aku hanya terlalu tersanjung
dan tersandung. Ah yang benar saja?
Baiklah,
aku hanya mengenangmu. Ris andesva acem(asem)adalah namaku yang kau ubah
seenaknya dengan tambahan embel-embel yang katamu adalah panggilan sayang
persahabatan. namun semoga itu berarti.
sekarang
kehidupan itu tidak lagi memberatkan hatimu?.artinya kamu akan bahagia Karena
segala hal yang pernah menjadi milikmu kini benar benar telah kembali padamu.
Begitupun dengan Dia yang kau sebut cinta pertama tentu dengan mudah saja ia
berdamai oleh maaf meski pernah
melukaimu.
Baiklah, aku hanya mengenangmu. Ananda darta jaya adalah
namamu. Benar-benar namamu.tak ku ubah sedikitpun. Karena telah melekat begitu
saja di ingatanku. Namun itu berarti.
Tahukah kamu?.kini aku berada di alam yang kunamakan
kesepian. Hah, entah rasanya?
Kirimanmu
selanjutnya adalah berita bahagia. Untuk siapa?. Maaf. Jujur ku akui itu bukan
untukku.
“aceem
aku sudah maafkan Dia sepenuh hati.sekarang kami berjanji untuk saling percaya
.bukankah kamu bilang kepercayaan itu modal kebahagiaan?”.
“iya. Itu benar. Ku ucapkan selamat berbahagia”.
Ku
log out dengan tidak berdaya. Air mata memalukanku. Aku bersedia menghilang
darimu untuk kebahagiaanmu.
Pecangakan 16 Desember 2013.
Singgih pradipa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar